Halaman

Senin, 11 Juni 2012

Keabadian

Malam menghapus angan
Ku melihat secabik harapan
Namun curam
Karena aku diacuhkan
Menanti
Menanti
Senyumku tiada arti
Terkubur dalam kabut malam
Tak ada yang mau mengerti
Dikala ku rapuh
Dikala ku butuh
Hanya bisu menatap layar yang tak kunjung bordering
Bunyi itu yang kunanti
Harapkan untaian kata kepastian
Bermain dengan huruf lambing bisu
Yang mampu jadi jembatan menuju keabadian
Mengapa rasa yang terkubur
Dalam tetes air mata
Menjadi symbol
Keabadian cintaku
Satu kata bermakna cinta
Tak berwujud hanya kurasa
Apabila terwujud
Mungkin kau dengar lewat tetes air mata
Wahai insan yang ada di sana
Mungkinkah kau dengar
Aku ingin berbagi
Menghirup rasa di jiwa
Oh Tuhan
Pertemukan aku dengan dirinya
Sebelum hati ini membeku
Untuk selamanya

2 komentar: