Halaman

Senin, 11 Juni 2012

Keabadian

Malam menghapus angan
Ku melihat secabik harapan
Namun curam
Karena aku diacuhkan
Menanti
Menanti
Senyumku tiada arti
Terkubur dalam kabut malam
Tak ada yang mau mengerti
Dikala ku rapuh
Dikala ku butuh
Hanya bisu menatap layar yang tak kunjung bordering
Bunyi itu yang kunanti
Harapkan untaian kata kepastian
Bermain dengan huruf lambing bisu
Yang mampu jadi jembatan menuju keabadian
Mengapa rasa yang terkubur
Dalam tetes air mata
Menjadi symbol
Keabadian cintaku
Satu kata bermakna cinta
Tak berwujud hanya kurasa
Apabila terwujud
Mungkin kau dengar lewat tetes air mata
Wahai insan yang ada di sana
Mungkinkah kau dengar
Aku ingin berbagi
Menghirup rasa di jiwa
Oh Tuhan
Pertemukan aku dengan dirinya
Sebelum hati ini membeku
Untuk selamanya

Selasa, 05 Juni 2012

Harry Potter Ulang tahun


 

Karakter Ulang tahun 
Severus Snape - 9 Januari 1960 
Lily Potter - 30 Januari 1960 
Arthur Weasley - 6 Februari 
Ron Weasley - 1 Maret 1980 
Remus Lupin - 10 Maret 1960 
James Potter - 27 Maret 1960 
Pomona Sprout - 15 Mei 
Fred dan George Weasley - 1 April, 1978 
Draco Malfoy - 5 Juni 1980 
Dobby - 28 Juni 
Neville Longbottom - 30 Juli 1980 
Harry Potter - 31 Juli 1980 
Ginny Weasley - 11 Agustus 1981 
Percy Weasley - 22 Agustus 1976 
Cho Chang Ibu - September 7 
Hermione Granger - September 19, 1979 
Minerva McGonagall - 4 Oktober 
Filius Flitwick - 17 Oktober 
Molly Weasley - 30 Oktober 
Angelina Johnson - kadang dalam seminggu sebelum Halloween (tidak diketahui tanggal pastinya) 
Bill Weasley - November 29, 1970 
Hagrid - 6 Desember 1928 
Charlie Weasley - 12 Desember 1972 
Lord Voldemort - 31 Desember 1926 

Pemain dan Crew
Januari 
1 - Troyer Verne: Griphook (1969) 
4 - Norton Jim: Mason Mr (1938) 
22 - John Hurt: Mr Ollivander (1940) 
24 - Bayler Terence: Bloody Baron (1930) 
27 - Richard Bremmer: suara Voldemort (1953) 

Februari 
3 - Warwick Davis: Profesor Flitwick (1970) 
8 - John Williams: Composer (1932) 
8 - Roger Lloyd-Pack: Barty Crouch (1944) 
10 - Lance Johnson: efek visual intern untuk PoA (1982) 
12 - David Crossman: kostum atasan (1970) 
17 - Bonnie Wright: Ginny Weasley (1991) 
18 - Simon Emanuel: asisten direktur kedua, kedua unit (1975) 
21 - Alan Rickman: Profesor Snape (1946) 
22 - Julie Walters: Molly Weasley (1950) 
25 - James dan Oliver Phelps: Fred Weasley dan George (1986) 
27 - spall Timothy: Peter Pettigrew (1957) 
28 - Burke Alfred: Kepala Sekolah Dippet Armando (1918) 

Maret 
3 - Miranda Richardson: Rita Skeeter (1958) 
6 - Pete Hanson: studio manager: Double Negatif (1968) 
13 - Harry Melling: Dudley Dursley (1989) 
15 - Biggerstaff Sean: Oliver Wood (1983) 
17 - Ben Cooke: PoA stunts (1974) 
20 - David Thewlis: Remus Lupin (1963) 
21 - Gary Oldman: Sirius Black (1958) 
22 - Sutherland Leilah: Alicia Spinnet (1985) 
27 - Julian Glover: Suara Aragog (1934) 
28 - Mike Newell: Direktur Piala Api (1942) 
29 - Brendan Gleeson: Mad-Eye Moody (1955) 
30 - Robbie Coltrane: Rubeus Hagrid (1950) 
April 
14 - Christie Julie: Madam Rosmerta (1941) 
15 - Watson Emma: Hermione Granger (1990) 
15 - Thompson Emma: Profesor Trelawney (1959) 
18 - David Tennant: Barty Crouch, Jr (1971) 
19 - Tara Walker: digital i / o untuk CoS (1977) 
20 - Phillips Leslie: Suara dari Topi Seleksi (1924) 

Mei 
5 - Andrew Lockley: compositor digital untuk CoS (1971) 
13 - Robert Pattinson: Cedric Diggory (1986) 
13 - Wanamaker Zoe: Madame Hooch (1949) 
17 - Whitehouse Paul: Sir Caddogan (1958) 
18 - Alex Rodríguez: efek visual untuk PoA (1971) 
18 - Margolyes Miriam: Profesor Sprout (1941) 

Juni 
6 - Jason Isaacs: Lucius Malfoy (1963) 
22 - Chris Shaw: gerakan kontrol previs supervisor (1975) 
26 - Tolga Aman: Aide Karkaroff di GOF (1982) 
27 - Lewis Matius: Neville Longbottom (1989) 
30 - Pedja Bjelac: Profesor Igor Karkarof (1962) 

Juli 
2 - Edward Randell: Justin Finch-Fletchley (1988) 
10 - Fiona Shaw: Petunia Dursley (1958) 
10 - Jeff Rawle: Amos Diggory (1951) 
21 - Rigby Adrian: makeup palsu dan makhluk asisten (1970) 
21 - Waylett Jamie: Vincent Crabbe (1989) 
23 - Daniel Radcliffe: Harry Potter (1989) 
30 - Frances de la Tour: Madame Maxime (1944) 
31 - JK Rowling (1965) 
31 - Griffiths Richard: Paman Vernon (1947) 

Agustus 
8 - Katie Leung: Cho Chang (1988) 
24 - Rupert Grint: Ron Weasley (1988) 
24 - Stephen Fry: Inggris narrarator buku audio (1957) 
24 - Gardner Jimmy: Ernie Prang (1924) 
25 - Marc Wolff: kamera pilot (1947) 

September 
7 - Hugh Mitchell: Colin Creevey (1989) 
10 - Chris Columbus: Direktur pertama dua film (1958) 
18 - Spriggs Elizabeth: The Nyonya Gemuk (1929) 
22 - Tom Felton: Draco Malfoy (1987) 
23 - Bruce Powell: seniman digital dan pengawas urutan (1967) 

Oktober 
1 - Richard Harris: Albus Dumbledore dalam dua film pertama (1930-2002) 
3 - Christian Coulson: Tom Marvolo Riddle (1978) 
4 - Theakston Will: Marcus Flint pada SS / PS (1984) 
4 - Martin Cantwell: efek suara editor (1963) 
5 - Benjamin Tiana: Angelina Johnson di GOF (1984) 
7 - Mark Radcliffe: Eksekutif Produser untuk semua film (1952) 
8 - Hart Ian: Profesor Quirrel (1964) 
11 - Fajar Perancis: The Nyonya Gemuk (1957) 
19 - Michael Gambon: Dumbledore di PoA (1940) 
20 - Clifford Veronica: Ibu Mason (1944) 
27 - John Cleese: Hampir Nick Headless (1939) 
27 - Benjamin M. Esterson: teknisi efek khusus (1978) 
27 - Yeats Jamie: Marcus Flint di CoS (1983) 
28 - Devon Murray: Seamus Finnigan (1988) 
29 - Robert Hardy: Cornelius Fudge (1925) 
November 
8 - Chris Rankin: Percy Weasley (1983) 
28 - Alfonso Cuarón: PoA sutradara (1961) 

Desember 
2 - Henokh Alfred: Dean Thomas (1988) 
4 - Jones Gemma: Madam Pomfrey (1942) 
7 - Aaron Cartwright: Stunt ganda (1987) 
10 - Richard Francis-Bruce: Editing (1948) 
10 - Brannagh Kenneth: Profesor Gilderoy Lockhart (1960) 
16 - Tony Kristen: ganda untuk Rupert Grint, Slytherin Beater # 3 (1975) stunt 
21 - Martin Bayfield: Stunt Double untuk Robbie Coltrane, 13 tahun Hagrid tua (1966) 
22 - Ralph Fiennes: Lord Voldemort (1962) 
24 - Nicola Berwick: PoA stunts (1978) 
24 - Shirley Henderson: Moaning Myrtle (1965) 
28 - Maggie Smith: Profesor McGonagal (1934)


Senin, 04 Juni 2012

Topeng Pelangi II

Pelangi di langit malam
Pelangi di ujung kelam
Menari bak setan kegelapan
Dan kucing jantan yang terjerat
Ranting-ranting basah

Di sekeliling jembatan rapuh
Tak terawat
Derap langkahku menghempas debu
Diantara nama-nama bisu

Tak henti diri tertegun
Dimana namaku
Melangkah menapak jalan berumput
Bercak darah dan serpihan-serpihan daging hangus
Kunang-kunang membawa aroma sehabis hujan
Terbang melayang menyebut nama-nama berwarna emas
Mawar membisu di deretan nama-nama itu

Topeng Pelangi 1

Berselimut marmer hitam
Ukiran nama berwarna emas
Seperti topeng cahaya
Bergerak eksotik dalam kelam
Tanpa suara melangkah ringan
Ku lewati pembatas
Menatap hampa
Debu yang terbang berat
Bersandar di mata
Malam membagi kartu duka
Yang tidak terbaca
Luka-luka pucat
Meraba dalam kelam
Pohon-pohon hening
Nyanyikan lagu sedih
Semua telah berakhir
Rasa haus dan tetes embun
Aku mencari nama
Diantara 3000 nama-nama bisu
Diantara topeng pelangi
Di langit yang melepuh

Ron Weasley


Karakter Harry Potter
Grint.weaseley.OotP1.jpg
Rupert Grint sebagai Ron Weasley dalam film Harry Potter and the Order of the Phoenix.
Ronald Weasley
Jenis kelamin Pria
Warna rambut Merah
Warna mata Biru
Asrama Gryffindor
Keturunan Pure-blood
Aliansi Dumbledore's Army,
Hogwarts
Diperankan oleh Rupert Grint
Pemunculan pertama Harry Potter and the Sorcerer's Stone.
Ronald "Ron" Bilius Weasley (lahir pada 1 Maret 1980) merupakan tokoh fiksi Joanne Kathleen Rowling dalam seri Harry Potter. Sejauh ini, Rupert Grint telah memerankan tokoh ini untuk keempat film pertama Harry Potter.
Dua teman baiknya di Hogwarts merupakan tokoh utama seri tersebut yaitu Harry Potter dan Hermione Granger. Harry dan Ron bertemu buat kali pertama ketika di stasiun King's Cross sebelum melangkah ke peron sembilan tiga perempat. Mereka berbagi kompartemen dan ketika itulah Ron menunjukkan tikus peliharaannya, Scabbers, dan Harry bersama Ron berbagi makanan bersama.
Mereka banyak menghabiskan masa bersama di Hogwarts dan memang sukar dipisahkan.

Daftar isi

Latar Belakang

Ron pada tahun ketiganya di Hogwarts
Ron adalah putra dari pasangan Arthur Weasley dan Molly Weasley, yang merupakan keturunan keluarga penyihir berdarah murni. Ron adalah anak keenam dari tujuh bersaudara. Ron dibesarkan di The Burrow, dekat desa Ottery St. Catchpole di Devon. Ron memiliki 5 kakak laki-laki, Bill, Charlie, Percy, Fred dan George, serta satu adik perempuan, Ginny. Ron sangat protektif terhadap adik bungsunya itu.
Sebagian besar kawannya di Gryffindor memanggilnya Ron, kecuali Luna Lovegood dari Ravenclaw yang memanggilnya Ronald dan Lavender Brown yang memanggilnya Won-Won ketika mereka berpacaran. Fred dan George memanggilnya Ickle Ronniekins di buku pertama. Draco Malfoy dan kawan-kawan Slytherinnya biasanya memanggil nama belakangnya. Dobby si peri-rumah pernah menyebutnya Wheezy.
Di awal seri, ayah Ron bekerja sebagai kepala Departemen Penyalahgunaan Barang-Barang Muggle, sebuah divisi kecil di Kementerian Sihir. Ron kerapkali diolok-olok (oleh (Draco) Malfoy, (Gregory) Goyle, dan (Vincent) Crabbe) tentang kemiskinan keluarganya dan ini seringkali membuatnya kesal dan frustasi. Meski tidak memiliki banyak uang, Artur dan Molly membesarkan anak-anaknya dengan cinta dan norma yang baik. Biarpun kakak-kakaknya – terutama si kembar – kerapkali mengolok-olok Ron, mereka juga sangat protektif terhadapnya (termasuk Percy yang menyebalkan). Sebenarnya, Ron beruntung dibesarkan di sebuah keluarga besar yang memiliki ikatan kekeluargaan yang erat, namun dia sering tidak menyadarinya. Ia kebalikan dari Harry, yang kaya (setidaknya di dunia sihir), namun hidup dengan paman dan bibi yang tidak menyayanginya. Harry sendiri mengakui bahwa The Burrow adalah tempat kedua yang paling disenanginya (setelah Hogwarts) dan dia selalu senang untuk kembali ke rumah keluarga Weasley yang ceria dan hangat.

Kepribadian dan Skill

Ciri-ciri fisik dari Ron adalah rambut merah (seperti anak-anak Weasley lainnya) dan bermata biru. Ia jangkung, kurus, berbintik-bintik di wajahnya, berhidung panjang dan memiliki tangan dan kaki yang berukuran besar.
Kakak-kakak Ron semuanya memiliki kemahiran di bidang tertentu; dan kadang-kadang hal ini membuat Ron tertekan karena selalu dibayangi akan keberhasilan kakak-kakaknya, dan ia memiliki keinginan kuat untuk diperhatikan karena sesuatu yang benar-benar ia lakukan. Di saat perjalanan dalam Hogwarts Express untuk pertama kalinya, Ron menceritakan pada Harry tentang hal ini : "Aku anak keenam dalam keluarga yang masuk ke Hogwarts. Bisa dikatakan banyak yang diharapkan dariku. Bill dan Charlie sudah lulus dan meninggalkan Hogwarts – Bill dulu Ketua Murid dan Charlie Kapten Quidditch. Sekarang Percy terpilih menjadi Prefek. Fred dan George banyak main-main, tapi nilai mereka bagus-bagus dan semua orang menganggap mereka kocak. Semua orang mengharapkan aku berprestasi sebaik mereka, tetapi kalaupun aku berhasil, ini bukan hal istimewa, karena mereka sudah melakukannya lebih dulu. Kau juga tidak akan punya barang baru, kalau punya lima kakak. Jubah dan pakaianku bekas Bill, tongkatku bekas Charlie, dan tikusku tikus tua yang dulu milik Percy."-Ron Weasley dalam Harry Potter and the Philosopher’s Stone
Di sekolah, Ron juga kadang-kadang berada di bawah bayang-bayang dua sahabat karibnya. Hermione yang cerdas adalah murid terpandai di sekolah; Harry adalah pemain Quidditch berbakat, terkenal, dan relatif kaya. Namun bagaimana pun juga, kesetiaan dan dedikasi Ron terhadap sahabatnya tidak perlu dipertanyakan. Ia tidak segan-segan menantang maut untuk melindungi sahabatnya dan cepat tersinggung ketika orang menghina teman maupun keluarganya.
Ketika beranjak dewasa, Ron mulai memperlihatkan kemampuannya. Ia terpilih sebagai Prefek dan Kiper Gryffindor. Pada mulanya banyak orang yang mempertanyakan penunjukan Ron sebagai Kiper (terutama ketika Harry menjadi Kapten Tim Gryffindor, dan banyak yang beranggapan Harry memilih Ron karena mereka bersahabat). Ron sebenarnya adalah Kiper yang hebat, tapi kadang-kadang ia kurang percaya diri ketika bertanding di hadapan orang banyak, apalagi jika diiringi koor "Weasley Raja Kami" oleh anak-anak Slytherin. ("Jadi yang harus kita lakukan hanyalah meminta penonton berbalik dan ngobrol sendiri setiap kali Quaffle menuju ke arahnya…" –Fred Weasley dalam Harry Potter and the Order of the Phoenix). Untungnya berangsur-angsur Ron dapat memperbaiki penampilannya dan membuktikan bahwa Harry (dan Angelina Johnson) tidak salah memilihnya sebagai Kiper. Ron adalah pemain Catur Sihir yang hebat. Karakter Ron sering disejajarkan dengan pahlawan nomor dua seperti Sam Gamgee dalam trilogi Lord of the Rings dan Han Solo di Star Wars
Ron kadang-kadang berkomentar sinis, meski seringkali ia juga berkomentar lucu. Ia seringkali bingung menghadapi sesuatu, terutama yang berkaitan dengan perempuan. Sejak buku ketiga, Ron mulai menampakkan tanda-tanda menyukai Hermione, meskipun mereka sering bertengkar. Di buku keenam mulai tampak jelas ketertarikannya pada Hermione, dan demikian pula sebaliknya. Dan hal ini juga diamini oleh Harry (meski Harry juga cemas apabila ternyata hubungan mereka tidak berhasil dan ia terjebak di antara keduanya).

Ron dalam Harry Potter and the Philosopher's Stone

Ron masuk Hogwarts saat berumur 11 tahun. Ia bertemu Harry pertama kali ketika Harry kesulitan mencari peron 9 ¾ di Stasiun King’s Cross. Mereka berada di kompartemen yang sama dalam Hogwarts Express dan saling bertukar cerita. Dalam Hogwarts Express pula untuk pertama kalinya mereka bertemu Hermione.
Ron dan Harry diseleksi dan masuk ke Gryffindor (sama seperti kakak-kakak Ron sebelumnya). Mereka berada satu kamar dengan Neville Longbottom, Seamus Finnigan dan Dean Thomas.
Harry dan Ron pada awalnya tidak menyukai Hermione yang bersifat nge-bos dan merasa-tahu-segalanya. Namun setelah mereka sama-sama menghadapi Troll di toilet, menyelamatkan Hermione dan Hermione berbohong pada guru untuk melindungi Harry dan Ron, sejak itulah mereka bersahabat. Ketiganya mengalami petulangan seru di tahun pertama mereka di Hogwarts.
Dalam Cermin Tarsah, Ron melihat dirinya sebagai Ketua Murid dan Kapten Quidditch.
Ron berperan besar dalam mendapatkan Batu Bertuah. Kepandaiannya bermain Catur Sihir menyebabkan Harry bisa melewati bidak-bidak catur raksasa dengan selamat, meski Ron harus merelakan dirinya terluka.
Dalam Pesta Perpisahan, Dumbledore menghadiahi Ron 50 poin "…untuk permainan catur paling indah yang pernah dilihat Hogwarts selama bertahun-tahun ini."

Ron dalam Harry Potter and the Chamber of Secrets

Di liburan musim panas, Ron menulis surat untuk Harry beberapa kali, tapi tidak pernah dibalas (karena Hedwig, burung hantu Harry, dikurung oleh keluarga Dursley). Ron cemas dan meyakinkan Fred dan George untuk menerbangkan Ford Anglia milik ayah mereka yang telah dimodifikasi untuk menyelamatkan Harry. Mereka berhasil namun sesampainya di The Burrow, Ron, Fred dan George diomeli panjang lebar oleh ibu mereka, dan dimarahi setengah hati oleh ayah mereka (yang sebenarnya terkesan).
Setelah Dobby si Peri-Rumah menghalangi Ron dan Harry memasuki Peron 9 ¾, Ron mendapat ide untuk menerbangkan Ford Anglia ke Hogwarts. Mereka nyaris berhasil (biarpun dilanda kebosanan setelah beberapa jam perjalanan), ketika di halaman Hogwarts tiba-tiba mobil itu kehilangan tenaga dan menabrak Dedalu Perkasa. Tongkat Ron patah. Ia mencoba membebatnya dengan Spellotape, tapi tongkat yang dulunya milik Charlie itu sudah tidak bisa berfngsi sebagaimana mestinya. Sesampainya di Hogwarts mereka ‘disambut’ oleh Snape yang girang karena memiliki kesempatan untuk mengeluarkan mereka dari Hogwarts, namun segera diselamatkan oleh Dumbledore. Keesokan harinya Ron menerima Howler dari ibunya.
Ron, Harry, dan Hermione mencurigai Draco Malfoy-lah pewaris Slytherin yang membuka Kamar Rahasia. Untuk menyelidiki hal ini, Ron dan Harry meminum Ramuan Polijus dan menyamar sebagai Vincent Crabbe dan Gregory Goyle. Hasilnya, mereka mengetahui bahwa Malfoy bukanlah pewaris Slytherin dan Hermione terpaksa menginap di rumah sakit selama beberapa waktu karena rambut yang dikiranya milik Millicent Bulstrode ternyata adalah bulu kucing.
Ron bertengkar dengan Malfoy karena ia menyebut Hermione "Darah Lumpur". Ron mencoba mengutuk Malfoy, namun mantranya berbalik mengenai dirinya sendiri sehingga menyebabkan dia memuntahkan siput.
Ron-lah yang mengungkapkan petunjuk pertama tentang identitas Tom Riddle. Setelah Harry menemukan buku harian Riddle, Ron ingat bahwa ia pernah melihat nama "T.M. Riddle" dalam sebuah trofi "Untuk Pengabdian Terhadap Sekolah".
Dalam perburuan untuk mencari pewaris Slytherin, Ron dipaksa untuk menghadapi ketakutan terbesarnya, yaitu laba-laba. Hagrid meninggalkan petunjuk pada Ron dan Harry untuk mengikuti laba-laba yang membawa mereka ke sarang Aragog. Meski Ron sangat ketakutan, namun mereka mendapat kepastian bahwa bukan Hagrid-lah yang membuka Kamar Rahasia 50 tahun yang lalu.
Ketika Ron mengetahui bahwa adiknya Ginny telah dibawa ke Kamar Rahasia dan kemungkinan akan dibunuh dan ditinggalkan di sana, ia dan Harry berusaha menyelamatkannya. Mereka menemukan pintu masuk ke Kamar Rahasia dalam toilet yang dihantui oleh Myrtle Merana. Mereka memasuki Kamar Rahasia bersama Gilderoy Lockhart. Lockhart berusaha untuk memantrai mereka dengan Jampi Memori dengan tongkat Ron, namun sekali lagi mantranya mengenai dirinya sendiri sehingga ia hilang ingatan dan dirawat di St.Mungo. Ron terjebak di satu sisi dan terpaksa menunggu Harry dan berusaha untuk menyingkirkan batu-batu yang runtuh agar nantinya Harry bisa lewat kembali.

Ron dalam Harry Potter and the Prisoner of Azkaban

Di saat liburan, Ron menelepon ke Privet Drive. Sayangnya telepon Ron (yang belum pernah menggunakan telepon) diterima oleh Paman Dursley. Ron berteriak-teriak di telepon yang segera saja menimbulkan kemarahan Paman Dursley. Sejak itu Ron tidak pernah berusaha menelepon Harry lagi.
Keluarga Weasley memenangkan hadiah 1000 Galleon yang digunakan untuk berlibur ke Mesir, mengunjungi putra tertua Weasley, Bill. Dan Ron mendapatkan tongkat baru untuk mengganti tongkatnya yang patah.
Di Hogwarts Express, Ron, Harry dan Hermione berbagi kompartemen dengan Remus Lupin yang nyaris tertidur sepanjang perjalanan.
Sesampainya di Hogwarts, berkali-kali Ron kesal terhadap Crookshanks, kucing baru Hermione yang selalu mengincar Scabbers, tikus peliharaannya. Ketika Scabbers hilang, Ron mengira Crookshanks telah memangsanya. Ini membuat Ron dan Hermione tidak berbicara selama beberapa waktu.
Di saat Natal, Ron dan Harry marah pada Hermione karena Hermione mengadu pada McGonagall tentang Firebolt yang diterima Harry entah-darimana. Hermione menduga sapu tersebut telah dimantrai untuk mencelakai Harry. Tapi setelah diperiksa dan dikembalikan pada Harry, mereka kembali berbaikan dan Ron mengambil alih tugas mempersiapkan pembelaan untuk Buckbeak setelah Hermione stres akibat beban pelajarannya.
Harry, Ron dan Hermione sedang menyaksikan eksekusi Buckbeak, ketika Scabbers tiba-tiba kabur dan Ron mengejarnya sampai ke Dedalu Perkasa. Seekor anjing besar muncul dan menyeret Ron menuju lorong yang terdapat di bawah Dedalu Perkasa yang ternyata berakhir di Shrieking Shack. Harry dan Hermione mengikutinya. Ternyata anjing tersebut adalah bentuk Animagus dari Sirius Black yang kabur dari Penjara Azkaban. Profesor Lupin, yang mengikuti mereka sampai di Shrieking Shack, bersama dengan Sirius, mereka memantrai Scabbers, yang ternyata adalah bentuk Animagus dari Peter Pettigrew, mantan sahabat mereka, namun kemudian menjadi abdi Lord Voldermort yang memberi informasi tentang keberadaan Keluarga Potter dan mengakibatkan kematian orangtua Harry. Ketika Lupin bertransformasi menjadi manusia serigala, Pettigrew berhasil lolos. Ron yang terluka harus dirawat di rumah sakit sementara Harry dan Hermione menggunakan Pembalik-Waktu untuk menyelamatkan Sirius dan Buckbeak. Sirius memberi Ron seekor burung hantu, karena merasa karena dialah Ron kehilangan peliharaan. Ron membiarkan Crookshanks membauinya sebelum menyetujui untuk memelihara burung hantu itu. Ginny menamai burung hantu Ron Pigwidgeon meski Ron tidak suka. Dan selanjutnya Ron menyebut burung hantu itu dengan sebutan "Pig".

Ron dalam Harry Potter and the Goblet of Fire

Ron bersama ayahnya, Fred dan George menjemput Harry di Privet Drive dengan menggunakan Bubuk Floo. Tapi perapian keluarga Dursley ternyata adalah perapian listrik sehingga mereka tergencet dan perapian itu terpaksa “diledakkan”. Setelah insiden yang cukup seru ini (juga meliputi Dudley yang memakan Permen Lidah-Liar bawaan si kembar) mereka kembali bersama Harry ke The Burrow, dimana Harry menghabiskan sisa liburan musim panasnya.
Hermione bergabung di The Burrow untuk ikut menonton Final Piala Dunia Quidditch, dimana Ron bisa melihat pemain Quidditch favoritnya, Viktor Krum.
Di Hogwarts, setelah Harry terpilih sebagai salah satu juara, Ron sangat marah dan mereka tidak bicara selama berminggu-minggu. Ron marah karena Harry tidak memberitahunya bagaimana cara memasukkan namanya ke Piala Api. Namun setelah Harry berhasil melampaui tugas pertamanya, Ron menyadari betapa bahayanya Turnamen Triwizard dan mereka kembali berbaikan.
Dalam Pesta Dansa Natal, Ron dan Harry tidak mendapatkan kencan sampai detik-detik terakhir. Ron yang hilang akal meminta Fleur Delacour, juara Beauxbatons yang keturunan Veela untuk menjadi teman kencannya. Fleur menolaknya mentah-mentah dan akhirnya Ron pergi dengan Padma Patil, saudara kembar Parvati Patil yang menjadi pasangan Harry. Ron yang sejak awal sudah kesal gara-gara jubah bekasnya yang kuno, semakin kesal dengan kenyataan bahwa Krum mengajak Hermione sebagai pasangannya. Ron yang cemburu mengabaikan pasangannya, Padma, dan bertengkar dengan Hermione di akhir pesta.
Di tugas kedua, Ron-lah yang menjadi orang yang harus diselamatkan Harry dari dasar danau.

Ron dalam Harry Potter and the Order of the Phoenix

Ron terpilih sebagai Prefek bersama Hermione. Hal ini mengejutkan dirinya, keluarganya, dan beberapa orang lain. Mereka mengira Harry-lah yang menjadi Prefek. Sekembalinya mereka di Hogwarts, Ron menunjukkan kesetiaannya sebagai sahabat ketika Harry dituduh sebagai pembohong karena mengatakan Voldemort telah kembali.
Terkadang Ron menggunakan kekuasaan barunya sebagai Prefek untuk mengancam murid-murid lain yang merecoki Harry.
Ron juga menjadi Kiper tim Quidditch Gryffindor. Ketidakpercayaan dirinya muncul karena Malfoy dan anak-anak Slytherin senantiasa mengganggunya dengan lagu “Weasley Raja Kami” yang berisi ejekan tentang kemampuan Ron sebagai Kiper dan kemiskinan keluarganya. Namun ketika pada akhirnya Gryffindor berhasil memenangkan Piala Quidditch, anak-anak Gryffindor juga menggunakan lagu itu (yang sudah diganti liriknya) untuk menyanjungnya.
Ron mendukung ide Hermione untuk membuat kelompok praktek Pertahanan terhadap Ilmu Hitam dengan Harry sebagai gurunya. Kelompok itu kemudian diberi nama Laskar Dumbledore.
Di bagian akhir, Ron ikut bertarung melawan Pelahap Maut bersama Harry, Hermione, Ginny, Luna dan Neville di Kementerian Sihir. Ron terluka karena cengkeraman Otak, namun segera sembuh di kemudian hari.

Ron dalam Harry Potter and the Half-Blood Prince

Ron menerima nilai OWL-nya. Ia mendapat 7 OWL, sama dengan Harry, dan hanya tidak lulus Sejarah Sihir dan Ramalan (“Tapi siapa yang peduli!”). Persahabatan Harry dan Ron semakin erat. Mereka telah sampai dalam taraf saling memahami yang semakin menunjukkan kedewasaan mereka.
Di Hogwarts, Ron yang tubuhnya bertambah sekian inci selama liburan musim panas, menarik perhatian Lavender Brown, apalagi setelah Harry yang terpilih sebahai Kapten Tim Quidditch Gryffindor kembali memilih Ron sebagai Kiper ketika dalam uji coba berhasil tampil lebih baik dibandingkan Cormac McLaggen (yang dikenai mantra Confundus oleh Hermione). Ron agak kesal karena ia tidak dilirik oleh Horace Slughorn, dan tidak pernah diajak pesta bersama dengan Klub Slug. Dalam pelajaran Herbologi, Hermione dengan marah mengatakan bahwa ia sebenarnya akan mengajak Ron untuk pergi ke pesta Natal yang diadakan Slughorn, namun tidak jadi karena Ron mengolok-oloknya tentang bagaimana Hermione menjadi favorit Slughorn. Ron agak terkejut menerima kenyataan bahwa Hermione akan mengajaknya dan kemudian sikapnya terhadap Hermione lebih lunak dan ia tidak pernah menyebut-nyebut soal Slughorn maupun Klub Slug lagi. Akhirnya Hermione mengajak McLaggen ke pesta tersebut, meski dengan penuh penyesalan karena ia tak henti-hentinya bicara soal Quidditch.
Suatu hari seusai latihan Quidditch, Ron dan Harry menjumpai Ginny dan Dean Thomas berciuman. Ron sangat marah karena adiknya berciuman di depan publik. Segera saja terjadi pertengkaran antara kakak-beradik tersebut, yang berakhir dengan Ron mengetahui bahwa Hermione telah mencium Viktor Krum. Hal ini menyebabkan kecemburuan Ron dan performanya yang sangat buruk saat latihan Quidditch berikutnya. Ia menyatakan pengunduran dirinya sebagai Kiper yang segera saja ditolak oleh Harry.
Dalam pertandingan melawan Slytherin Harry pura-pura memasukkan Felix Felicis, ramuan keberuntungan, dalam minuman Ron, supaya Ron merasa percaya diri. Akibatnya ternyata luar biasa. Ron yang percaya diri tampil tanpa cacat. Namun seusai pertandingan, Hermione menuduh Harry berbuat curang, dan Harry mengatakan bahwa ia tidak memasukkan ramuan tersebut. Namun Ron marah kepada Hermione, karena menganggap Hermione tidak percaya pada kemampuannya. Kemudian di ruang rekreasi Gryffindor, Ron berciuman dengan Lavender, yang menyebabkan Hermione tampak terluka dan cemburu.
Setelah Natal, Hermione masih tidak mengacuhkan Ron dan selalu menghindarinya, terlebih bila Ron bersama Lavender. Tetapi tampaknya hubungan Ron mulai kurang menyukai hubungannya dengan Lavender, apalagi ketika Lavender memberi hadiah ulang tahun berupa kalung bertuliskan My Sweetheart untuknya. Di hari ulang tahunnya itu, Ron tidak sengaja memakan coklat yang berisi Ramuan Cinta dari Romilda Vane yang sebenarnya ditujukan untuk Harry. Harry segera membawanya ke kantor Slughorn. Ron berhasil dipulihkan, namun setelah itu justru dia keracunan minuman dari Slughorn (yang merupakan salah satu dari usaha "salah sasaran" Draco Malfoy untuk membunuh Dumbledore). Harry menyelamatkan nyawanya dengan menjejalkan Bezoar ke mulut Ron. Ron dibawa ke rumah sakit dan sempat tidak sadar beberapa waktu. Dalam keadaan tidak sadar ini terungkap bagaimana perasaan Ron sesungguhnya ketika ia mengigau er-my-knee
Ron mengusulkan Harry menggunakan Felix Felicis untuk mendapatkan memori milik Slughorn yang hilang. Ron berhasil putus dari Lavender, yang membuatnya lega. Dan pada akhirnya Ron menyetujui hubungan Harry dan Ginny.
Pada awalnya Ron tidak menyetujui keyakinan Harry bahwa Draco Malfoy menjadi Pelahap Maut. Namun akhirnya ia berhasil diyakinkan. Pada malam Harry dan Dumbledore pergi untuk mencari Horcrux, Harry menyuarakan ketakutannya bahwa Malfoy akan menggunakan kesempatan absennya Dumbledore untuk menyerang Hogwarts. Harry segera mengatur agar Ron, Hermione, dan Ginny – bersama dengan anggota Laskar Dumbledore yang dapat mereka kumpulkan – untuk mengawasi Malfoy dan Snape. Harry juga membekali mereka dengan Felix Felicis. Namun Malfoy berhasil meloloskan diri dari pengamatan mereka, dan membukakan pintu Hogwarts bagi para Pelahap Maut melalui Kamar Kebutuhan. Para anggota utama LD bersama dengan beberapa anggota Orde Phoenix terlibat pertempuran seru, dan berkat Felix Felicis, Ron, Hermione, dan Ginny tidak terluka sedikitpun.
Selama pemakaman Dumbledore, Ron-lah yang menenangkan Hermione. Setelah pemakaman, sekolah kemungkinan akan ditutup. Dan Ron, bersama dengan Hermione, berjanji untuk selalu mendampingi Harry, untuk membantunya menemukan dan menghancurkan Horcrux yang tersisa serta membunuh Voldermort, biarpun ini berarti mereka harus meninggalkan sekolah.

Ron dalam Harry Potter dan Relikui Kematian

Bersama kedua sahabatnya, Ron terlibat dalam operasi pencarian dan pemusnahan Horcrux Voldemort di buku ketujuh. Khawatir akan keselamatan keluarganya, Ron berpura-pura menderita penyakit spattergroit yang sangat menular, dengan mendandani hantu kubur keluarga sehingga mirip dirinya. Setelah mendapatkan 1 horcrux (kalung Slytherin). Harry memutuskan harus ada 1 yang memakainya agar tidak hilang atau dicuri, dan efeknya sangat kuat bagi Ron. Ia menjadi paranoid, tidak dapat berpikir panjang, dan akhirnya meninggalkan 2 temannya tersebut. Dengan bantuan sihir dari alat pemadam cahaya (Deluminator) Dumbledore yang diwariskan kepadanya, ia berhasil bertemu kembali dengan teman-temannya dan memusnahkan kalung Slytherin dengan pedang Godric Gryffindor, setelah menghadapi pertarungan batin melawan jiwa Voldemort yang mengungkapkan kelemahan-kelemahan Ron, yaitu "tidak terlalu dicintai ibunya yang menginginkan anak perempuan" dan menyatakan bahwa kedua sahabatnya itu tidak menyukainya lagi dan lebih berbahagia tanpa dia.
Tetapi, tiga sekawan ini akhirnya tertangkap oleh Pencopet (polisi rahasia Kementerian Sihir) dan dibawa ke Malfoy Manor. Ron sangat panik ketika Hermione disiksa oleh Bellatrix Lestrange, meskipun Harry berupaya menenangkannya dan memikirkan rencana selanjutnya. Mereka akhirnya diselamatkan oleh Dobby, yang akhirnya terbunuh oleh Bellatrix. Mereka kemudian membobol Gringotts untuk mencari 1 Horcrux lain - piala Hufflepuff, dan berhasil, meski kehilangan pedang Gryffindor. Akhirnya, mereka kembali ke Hogwarts untuk mencari Horcrux terakhir - mahkota Ravenclaw. Ron mengusulkan untuk mengambil taring-taring basilisk di kamar rahasia dan berhasil masuk kamar rahasia. Dengan taring itu, Hermione memusnahkan piala Hufflepuff. Ia juga bertempur dalam Pertempuran Hogwarts, di mana pada babak terakhir, ia dan Neville Longbottom berhasil mengalahkan Fenrir Greyback.

Epilog

19 tahun kemudian, Ron menikah dengan Hermione dan memiliki 2 anak, seorang perempuan bernama Rose Weasley, yang akan masuk Hogwarts (seangkatan dengan Albus Potter) dan 1 bungsu laki-laki, Hugo Weasley. Ia bekerja di Weasley Wizard Wheezes bersama kakaknya, George Weasley dan membuat bisnisnya menjadi sangat menguntungkan. Ron akhirnya memutuskan menjadi Auror bersama Harry Potter.

Kepemilikan

  • Bintang Jatuh, sapu tua dan murah yang amat lambat (sebenarnya tidak selalu lambat, namun karena sapu tersebut sudah tua, sudah kehilangan kecepatannya).
  • Sapu-Bersih Sebelas, yang diberikan sebagai hadiah karena Ron terpilih sebagai Prefek. Sapu ini adalah model terbaru dari seri Sapu-Bersih dan penampilannya dalam pertandingan Quidditch tidak mengecewakan.
  • Satu set Catur Sihir yang merupakan warisan dari kakeknya. Ron sangat mahir bermain catur sehingga warisan ini jatuh ke tangannya.
  • Penghargaan Spesial untuk Pengabdian kepada Sekolah (yang juga diterima Harry) karena menemukan Kamar Rahasia.
  • Boneka miniatur Viktor Krum, Seeker Bulgaria yang amat terkenal. Ron (entah sengaja atau tidak) mematahkan tangan boneka tersebut karena cemburu ketika Hermione berkencan dengan Krum.
  • Sebuah tongkat sihir yang dulunya milik Charlie Weasley, berintikan sehelai rambut unicorn. Ron membebat tongkat ini dengan Spellotape setelah nyaris putus akibat Ford Anglia yang dikendarainya menabrak Dedalu Perkasa. Namun setelah itu tongkatnya tidak pernah bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Tongkat ini yang menyebabkan hilangnya memori Gilderoy Lockhart (namun Ron tidak menyesalinya karena kala itu Lockhart hendak menyerang dirinya dan Harry).
  • Sebuah tongkat sihir baru – 14 inci, dedalu
dan berintikan rambut unicorn.

Ron dalam Film

Sampai episode terakhir, Rupert Grint lah yang berperan sebagai Ron dalam keempat film Harry Potter yang sudah dirilis. Biarpun Ron digambarkan sebagai karakter yang humoris dalam buku, di film karakter Ron lebih komikal. Di novel, humor Ron cenderung muncul dari komentar-komentarnya yang sarkastis dan apa adanya, sementara di film, terutama film pertama dan kedua, kelucuannya muncul dari gerutuan dan mimiknya.
Di film Harry Potter and the Prisoner of Azkaban, peran Ron mulai berkembang. Ketertarikannya pada Hermione mulai ditampilkan (meski di buku belum tampak jelas). Namun ada bagian penting yang dihilangkan dan dirasa cukup mengganggu, ketika Snape menyebut Hermione sok tahu; di buku, Ron segera menampakkan sifat aslinya, membela sahabatnya biarpun dengan risiko terkena detensi. Tetapi tidak demikian halnya di film.
Di film Harry Potter and the Goblet of Fire, peran Ron sedikit lebih besar ketimbang Hermione, karena tidak mungkin mengubah jalan cerita bahwa Ron-lah yang harus diselamatkan Harry di Tugas Kedua Turnamen Triwizard. Namun pertengkaran antara Ron dan Harry diselesaikan dengan cara yang sedikit membingungkan. Di film, Ron sudah tahu bahwa Harry akan menghadapi naga di Tugas Pertama, dan berusaha memperingatkannya. Sementara di buku, Ron tidak tahu soal naga, sehingga ia benar-benar syok ketika melihat naga, yang pada akhirnya meyakinkan Ron bahwa tidak mungkin Harry secara sukarela memasukkan namanya ke dalam Piala Api. Dalam film keempat ini, meski adegan pertengkaran Ron dan Hermione di Pesta Dansa Natal dipersingkat, tapi tidak mengurangi esensi kecemburuan Ron terhadap Krum.

Trivia

  • Patronus Ron berbentuk anjing terrier Jack Russel. J.K. Rowling mengklaim ini adalah pilhan sentimental karena dia mempunyai seekor Jack Russel.
  • Ron arachnofobia (takut terhadap laba-laba), karena pada waktu kecil Fred mengubah boneka beruangnya menjadi laba-laba raksasa. Ternyata Rupert Grint yang memerankan Ron di film juga arachnofobia.
  • Dalam tahap-tahap awal pembuatan buku Harry Potter, Ron menjadi satu-satunya di antara trio utama yang nama belakangnya tidak pernah diubah oleh Rowling. Ia menegaskan bahwa Ron adalah "Weasley dari awal sampai akhir".
  • Tim Quidditch favorit Ron adalah Chudley Cannons, biarpun mereka tidak pernah memenangi kejuaraan sejak tahun 1982. Ini menjelaskan mengapa kamarnya dicat oranye terang, karena oranye adalah warna tim tersebut.

Harry Potter


Karakter Harry Potter
HarryPotter5poster.jpg
Daniel Radcliffe sebagai Harry Potter
dalam Harry Potter and the Order of the Phoenix
Harry James Potter
Jenis kelamin Pria
Warna rambut Hitam/Coklat
Warna mata Hijau
Asrama Gryffindor
Keturunan Half-blood
Aliansi Laskar Dumbledore (pimpinan),
Hogwarts
Diperankan oleh Daniel Radcliffe
Pemunculan pertama Harry Potter and the Sorcerer's Stone.
Harry James Potter (lahir 31 Juli 1980) adalah seorang karakter penyihir fiktif yang merupakan protagonis dalam serial novel fantasi dan sihir oleh J.K. Rowling dan film yang berdasarkan novel ini. Novel pertamanya, Harry Potter dan Batu Bertuah diedarkan pada 1997, dengan latar belakang cerita yang terjadi pada tahun 1991.

Daftar isi

Latar Belakang

Harry Potter adalah penyihir berdarah-campuran, ibunya Lily Evans adalah kelahiran muggle dan ayahnya James Potter adalah penyihir berdarah-murni, kedua orang tuanya telah meninggal karena dibunuh oleh Lord Voldemort ketika Harry masih bayi. Voldemort sendiri berusaha membunuh Harry, namun kutukannya berbalik mengenainya dan membuatnya hancur menjadi semacam "roh" dalam keadaan setengah hidup. Hal ini meninggalkan bekas luka berbentuk sambaran petir di dahinya. Karena kejadian inilah, ia kerap dijuluki "The Boy Who Lived", yang dibahasa Indonesiakan sebagai Anak Laki-Laki yang Bertahan Hidup (sesuatu yang tidak terlalu ia sukai, serupa dengan sifatnya yang rendah hati). Sejak saat kejadian itu, ia tinggal bersama Keluarga Dursley, yang tidak lain adalah keluarga kakak ibunya, Petunia Evans, suaminya Vernon Dursley dan Anaknya yang bernama Dudley Dursley.

Tahun pertama

Malam ulang tahun Harry yang ke-11 menjadi malam yang tak terlupakan. Malam itulah Harry mengetahui bahwa ia adalah seorang penyihir melalui surat dari Hogwarts yang dibawakan oleh Rubeus Hagrid, pengawas binatang liar Sekolah Sihir Hogwarts. Sebelumnya surat-surat dari Hogwarts selalu disembunyikan oleh Paman Vernon dan Bibi Petunia agar Harry tidak mengetahui jati dirinya yang sebenarnya.
Ketika membeli beragam keperluan sekolahnya di Diagon Alley, Harry mendapat hadiah ulang tahun dari Hagrid, seekor burung hantu dengan bulu seputih salju dan diberi nama Hedwig. Harry kemudian membeli tongkat sihir di toko milik Ollivander dan mengambil uang peninggalan kedua orangtuanya di Bank Sihir, Gringotts. Di Gringotts pula Hagrid mengambil suatu barang yang diperintahkan oleh Albus Dumbledore, Kepala Sekolah Hogwarts.
Tiba saat keberangkatan Harry ke Hogwarts. Ia pergi ke stasiun King's Cross dan mencari peron 9 3/4. Tetapi ia tidak dapat menemukannya. Kemudian Harry mendengar kata muggle diucapkan oleh seorang wanita. Muggle adalah istilah untuk orang yang tidak mempunyai kemampuan sihir. Wanita tersebut adalah Molly Weasley, ibu dari Weasley bersaudara; Percy Weasley, si kembar Fred Weasley dan George Weasley, Ron Weasley (yang kemudian menjadi sahabatnya), dan Ginny Weasley. Ada dua Weasley lagi, yaitu anak tertua Bill Weasley dan seeker legendaris Gryffindor, Charlie Weasley. Keduanya sudah lulus dari Hogwarts. Dengan bantuan dari keluarga Weasley, Harry dapat menemukan peron 9 3/4 dan naik Hogwarts Express.
Pada tahun pertama Harry di Hogwarts, ia ditempatkan di Asrama Gryffindor oleh Topi Seleksi. Selain Ron, Harry juga bertemu seorang sahabat lagi, yaitu si pintar Hermione Granger. Tetapi Hermione adalah kelahiran muggle yang memiliki kemampuan sihir. Musuh abadinya juga ditemuinya, Draco Malfoy dan dua kroninya, Vincent Crabbe serta Gregory Goyle. Harry juga terpilih menjadi Seeker untuk tim Quidditch Gryffindor dan menjadi seeker termuda abad ini. Harry mendapat hadiah sapu Nimbus 2000 dari Profesor Minerva McGonagall, Kepala Asrama Gryffindor dan guru Transfigurasi. Profesor McGonagall pula yang memilih Harry menjadi seeker saat tak sengaja melihat kemampuan terbang Harry menyelamatkan remembrall milik Neville Longbottom dalam pelajaran terbang pertama bersama Madam Hooch.
Hagrid kemudian juga menjadi teman Harry. Ketika menjalani detensi di Hutan Terlarang, Harry bertemu dengan Firenze, Centaurus yang kemudian menjadi temannya.
Setelah gagal dibunuh oleh Lord Voldemort ketika berusia satu tahun, tahun ini Harry kembali bertemu dengan Lord Voldemort, tetapi tidak secara langsung. Lord Voldemort menumpang dalam tubuh Profesor Quirrell (guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam), karena tidak memiliki wujud. Tujuan Lord Voldemort adalah mencuri Batu Bertuah yang disembunyikan Profesor Dumbledore di Hogwarts, hasil kerja samanya dengan seorang alkemis, Nicolas Flamel. Batu Bertuah dapat menghasilkan eliksir kehidupan yang dapat memperpanjang kehidupan. Sebelumnya Lord Voldemort hanya meminum darah unicorn untuk mempertahankan hidupnya. Profesor Dumbledore merancang serangkaian trik untuk menyembunyikan Batu Bertuah, dibantu oleh Profesor Severus Snape (Kepala Asrama Slytherin dan guru Ramuan), Profesor Pomona Sprout (Kepala Asrama Hufflepuff dan guru Herbologi), Profesor Filius Flitwick (Kepala Asrama Ravenclaw serta guru Jimat dan Guna-guna), Profesor McGonagall, dan Hagrid.
Sebelumnya, Harry, Ron dan Hermione sempat mencurigai Profesor Snape karena melihat luka di kakinya ketika trio itu menangkap troll. Luka di kaki Profesor Snape adalah hasil cakaran Fluffy, anjing raksasa berkepala tiga yang menjaga pintu menuju tempat persembunyian Batu Bertuah. Fluffy adalah milik Hagrid. Dari Hagrid pula trio cilik itu mengetahui cara menidurkan Fluffy, yaitu dengan memainkan musik.
Harry, Ron, dan Hermione berhasil melewati rangkaian trik tersebut. Ron berhasil memenangkan permainan catur sihir dan Hermione berhasil memecahkan teka-teki ramuan. Di akhir cerita, Lord Voldemort tidak mendapatkan Batu Bertuah, karena Profesor Dumbledore menyembunyikannya di dalam Cermin Tarsah dan didapatkan oleh Harry. Dan tubuh Profesor Quirrell hancur setelah disentuh Harry karena tidak tahan dengan kekuatan cinta yang ada di tubuh Harry.

Tahun kedua hingga keempat

Petualangan Harry berlanjut di buku kedua, Harry Potter dan Kamar Rahasia. Ia harus menghadapi Tom Marvolo Riddle, "memori" Lord Voldemort, yang merasuki adik Ron, Ginny Weasley. Kasus ini diawali oleh serangan-serangan terhadap siswa-siswi Hogwarts keturunan muggle, di mana korban-korbannya membatu. Ia disangka berada di balik serangan tersebut. Bahkan, ia mulai meragukan kelayakannya masuk asrama Gryffindor, di mana ia mengetahui bahwa ia berbagi kemampuan yang sama dengan musuhnya, Voldemort, yaitu berbicara bahasa ular (parseltongue). Di klimaks cerita, Ginny menghilang. Untuk menyelamatkannya, ia masuk kamar rahasia dan bertempur melawan Riddle dam monsternya, Basilisk, yang menyerang siswa-siswi Hogwarts. Harry berhasil mengalahkan basilisk dengan pedang Gryffindor yang diambilnya dari Topi Seleksi yang dijatuhkan burung phoenix Dumbledore, Fawkes. Akhirnya, ia memahami bahwa ia memang layak untuk masuk Gryffindor dengan keberanian yang ditunjukkannya tersebut. Kemudian, di buku ketiga, Harry Potter dan Tawanan Azkaban, ia mulai mengetahui sedikit masa lalunya. Orangtuanya dikhianati dan diserahkan kepada Voldemort oleh Peter Pettigrew, teman mereka, yang menyalahkan Sirius Black, bapak angkat Harry dan membuatnya dipenjara di Azkaban. Ketika Sirius kabur untuk balas dendam. Harry dan Hermione menggunakan Pembalik-Waktu untuk menyelamatkan Sirius dan hippogriff Hagrid, Buckbeak. Namun, Pettigrew berhasil kabur dan Sirius tetap menjadi buronan, namun ia juga berhasil melarikan diri. Di masa ini, ia berhasil membuat patronus rusa jantan.
Memasuki tahun keempat (Piala Api). Harry yang mulai beranjak remaja mulai menaksir perempuan,yaitu Cho Chang, seorang siswi Ravenclaw. Tensi meningkat ketika Harry secara misterius terpilih sebagai juara keempat Turnamen Triwizard bersama Cedric Diggory (mewakili Hogwarts), yang terbukti adalah jebakan Voldemort. Cedric dibunuh dan Voldemort bangkit kembali. Dalam sebuah duel, Harry berhasil memaksa tongkat musuhnya itu untuk memuntahkan semacam "gaung" korban-korbannya dengan efek mantra balik (Priori Incantatem), dan ia berhasil lolos. JK Rowling mengatakan bahwa peristiwa itu merupakan titik balik dalam hidup Harry. Ia tidak lagi terlindungi dan itulah waktu yang tepat untuk melawan.

Tahun kelima dan keenam

Pada Harry Potter dan Orde Phoenix, tahun kelima. Kementerian Sihir, yang tidak percaya akan kembalinya Voldemort, menyebarkan kampanye negatif terhadap Harry dan Albus Dumbledore, yang dianggap sebagai "pembohong". Implikasinya antara lain penempatan seorang pejabat Kementerian, Dolores Umbridge, sebagai Guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam, yang hanya mau mengajarkan teori saja, karena Kementerian takut Dumbledore akan "membangun tentara" untuk menggulingkan Menteri Sihir Cornelius Fudge. Umbridge akhirnya berhasil mengontrol sekolah dengan memecat Dumbledore sebagai kepala sekolah. Masa-masa ini merupakan masa sulit bagi Harry. Untuk melawan teror tersebut, atas saran Hermione, ia membentuk organisasi pertahanan Laskar Dumbledore untuk mengajar Pertahanan terhadap Ilmu Hitam yang sebenarnya dan ia menjabat sebagai pimpinan tertingginya. Namun, kelompok ini dikhianati salah satu anggotanya, Marietta Edgecombe. Kemudian, di akhir cerita, ia kembali merasakan kehilangan besar. Ketika bertempur di Departemen Misteri, walinya, Sirius Black terbunuh oleh sepupunya Bellatrix Lestrange. Namun Harry berhasil menggagalkan rencana Voldemort untuk mencuri ramalan mengenai mereka berdua.
JK Rowling berkata ia membuat tahun kelima sebagai masa tersulit bagi Harry untuk menunjukkan sisi emosional dan kemanusiaan Harry, untuk membedakannya dari musuhnya, Voldemort yang sudah tidak memiliki rasa kemanusiaan lagi di hatinya. Ia menambahkan bahwa Harry hampir mencapai titik kritis dalam hidupnya, kehilangan orang yang dicintai (Sirius Black), dan ia tidak ingin menjadi pahlawan lagi.
Memasuki tahun keenam (Pangeran Berdarah Campuran). Harry mulai menunjukkan kedewasaan dengan membangun hubungan dengan Ginny Weasley setelah putus dengan Cho Chang akibat beban misi yang ditanggungnya, dan salah satu poin penting di akhir cerita bahwa ia memutuskan hubungan mereka untuk sementara, agar Ginny terlindungi dari Voldemort.
Horace Slughorn menggantikan Snape sebagai guru ramuan, sementara Snape mengajar Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam. Pada titik ini, ia menemukan sebuah buku ramuan tua milik seseorang bernama "Pangeran Berdarah Campuran", yang dipenuhi bayak revisi, petunjuk lain, mantra baru, yang mendadak membuatnya sangat pintar dalam pelajaran Ramuan, mengalahkan Hermione, yang percaya bahwa itu adalah kecurangan. Dengan pertemuan pribadi dengan Dumbledore, Harry mendapat petunjuk tentang masa lalu Voldemort, dan Horcrux, benda sihir jahat yang menyimpan potongan jiwa seseorang, sehingga orang yang membuatnya tidak bisa mati. Dua diantaranya telah dimusnahkan - Buku Harian Riddle dan Cincin Gaunt; ia dan Dumbledore berhasil menemukan lokasi 1 Horcrux lain, yang ternyata palsu. Di akhir cerita. Pelahap Maut menyerang Hogwarts dan Snape membunuh Dumbledore. Setelah itu ia mengaku kepada Harry bahwa ialah "Pangeran Berdarah Campuran" itu.
Buku keenam juga menceritakan aktivitas misterius rival Harry, Draco Malfoy, yang telah menjadi Pelahap Maut dan dipaksa Voldemort untuk membunuh Dumbledore, meski ia sendiri ragu-ragu untuk melakukannya. Harry menyelidikinya dan memergokinya di kamar mandi perempuan tempat tinggal Myrtle Merana, dan berduel dengan Malfoy. Harry kemudian menggunakan mantra pangeran berdarah Campuran - Sectumsempra, yang menyebabkan Malfoy terluka parah. Harry mulai merasa kasihan terhadap Malfoy, yang melakukannya karena ancaman kematiannya dan orangtuanya oleh Voldemort.

Buku terakhir

Di buku ketujuh, Harry Potter dan Relikui Kematian, Harry, Ron, dan Hermione mulai bertualang berpacu dengan waktu untuk menghancurkan semua Horcrux Voldemort. Ini merupakan ujian keberanian yang paling berat bagi Harry dan kawan-kawannya. Voldemort telah menguasai Kementerian Sihir dan membentuk pemerintahan boneka yang totaliter dan polisional. Kontrol Voldemort menyebabkan Kementerian mengeluarkan kebijakan diskriminatif dan genosidal terhadap penyihir kelahiran muggle. Harry dan kawan-kawannya akhirnya berani menggunakan 2 dari 3 kutukan tak termaafkan, Cruciatus (siksaan) dan Imperius (pengendalian pikiran). Namun, mereka menggunakannya untuk mempertahankan diri dan dunia sihir dari musuh yang kejam dan haus darah. Perjuangan menghancurkan Horcrux tidaklah mudah - harus dengan benda-benda yang sangat destruktif seperti taring basilisk yang digunakan untuk memusnahkan buku harian (oleh Harry) dan Piala Hufflepuff (oleh Hermione), Pedang Godric Gryffindor, yang digunakan untuk menghancurkan cincin pada buku sebelumnya (oleh Dumbledore), kalung Slytherin (oleh Ron), dan Nagini (oleh Neville), Cara lainnya adalah dengan api kutukan - Fiendfyre, yang digunakan Crabbe untuk memusnahkan mahkota Ravenclaw secara tidak sengaja.
Pada masa ini, Harry juga mempelajari bahwa ia memiliki kelemahan besar yang membuatnya mudah diprediksi musuhnya, berpikir hanya pada satu sudut pandang tanpa mempertimbangkan sisi lainnya. Ia menyadari itu setelah melihat memori Snape pada klimaks cerita, yang mengungkapkan bahwa Snape sebenarnya setia kepada kebenaran karena mencintai ibunya, Lily Evans. Dan, Snape membunuh Dumbledore atas rencana Dumbledore sendiri (dan bukan karena perintah Voldemort). Dumbledore terkena kutukan yang melemahkan saat memusnahkan cincin sehingga hidupnya tinggal setahun lagi (dalam hal ini ia memang akan meninggal, dengan atau tanpa bantuan Snape). Dumbledore ingin melindungi posisi Snape dalam jajaran Pelahap Maut dan membebaskan Draco dari beban tugasnya itu.
Ia juga menyadari bahwa dirinya adalah Horcrux ketujuh, yang dibuat Voldemort secara tidak sengaja ketika mencoba membunuhnya 16 tahun lalu. Lalu ia memutuskan mengorbankan dirinya dengan membiarkan dirinya dibunuh Voldemort dengan Tongkat Elder, tongkat sihir yang paling kuat. Namun, karena kekuatan sihir pengorbanan ibunya juga terdapat pada Voldemort. Harry tidak mati. Justru ia masuk dunia lain dan bertemu Dumbledore, yang menjelaskan kepadanya mengenai Harry sebagai Horcrux. Harry memutuskan hidup lagi dan melawan Voldemort. Voldemort akhirnya dikalahkan oleh kutukannya yang berbalik, karena Harry-lah yang merupakan pemilik tongkat Elder sebenarnya. Ia dalam suatu waktu memiliki 3 pusaka (Relikui Kematian; Jubah gaib, Tongkat Elder, Batu Kebangkitan), namun ia memutuskan tidak menyatukannya. Karena, menurut J.K Rowling, Penakluk Kematian menerima bahwa ia pada suatu waktu harus mati, yang membuat Harry lebih kuat dibanding musuhnya.

Epilog

Menurut JK Rowling, segera setelah kemenangannya, Harry bergabung dengan departemen Auror, satuan elit pemburu penyihir hitam (dapat disamakan dengan Kopassus atau Special Air Service, atau satuan polisi dan militer elit lainnya) pada umur 18 tahun di bawah bimbingan Kingsley Shacklebolt dan pada tahun 2007 diangkat menjadi pucuk pimpinan tertinggi Auror (di usia 27 tahun). Ia menikah dengan Ginny Weasley dan memiliki 3 anak (lihat silsilah keluarga). Ia, bersama Ron dan Hermione, Kingsley, dan beberapa orang lainnya mereformasi Kementerian Sihir sehingga dunia sihir menjadi "lebih cerah dan lebih damai".

Silsilah

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Keluarga Peverell

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Antioch Peverell
 
Cadmus Peverell
 
Ignotus Peverell

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
beberapa generasi
 
 
 
 
 
 
 
 
beberapa generasi
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Marvolo Gaunt
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Morfin Gaunt
 
Merope Gaunt
 
Tom Riddle Sr.
 
 
 
 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Mr dan Mrs Dursley
 
Lord Voldemort
 
Mr dan Mrs Evans
 
 
 
Mr dan Mrs Potter

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Marjorie Dursley
 
Vernon Dursley
 
Petunia Evans
 
Lily Evans
 
James Potter
 
Arthur Weasley
 
Molly Prewett
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Dudley Dursley
 
 
 
 
 
Harry Potter
 
Ginny Weasley
 
Keluarga Weasley
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
James Potter
 
Albus Severus Potter
 
Lily Potter