Ronald "Ron" Bilius Weasley (lahir pada
1 Maret 1980) merupakan tokoh fiksi
Joanne Kathleen Rowling dalam seri Harry Potter. Sejauh ini,
Rupert Grint telah memerankan tokoh ini untuk keempat film pertama Harry Potter.
Dua teman baiknya di
Hogwarts merupakan tokoh utama seri tersebut yaitu
Harry Potter dan
Hermione Granger. Harry dan Ron bertemu buat kali pertama ketika di stasiun
King's Cross sebelum melangkah ke
peron sembilan tiga perempat. Mereka berbagi kompartemen dan ketika itulah Ron menunjukkan tikus peliharaannya,
Scabbers, dan Harry bersama Ron berbagi makanan bersama.
Mereka banyak menghabiskan masa bersama di Hogwarts dan memang sukar dipisahkan.
Latar Belakang
Ron pada tahun ketiganya di Hogwarts
Ron adalah putra dari pasangan
Arthur Weasley dan
Molly Weasley, yang merupakan keturunan keluarga penyihir berdarah murni. Ron adalah anak keenam dari tujuh bersaudara. Ron dibesarkan di
The Burrow, dekat desa
Ottery St. Catchpole di
Devon.
Ron memiliki 5 kakak laki-laki, Bill, Charlie, Percy, Fred dan George,
serta satu adik perempuan, Ginny. Ron sangat protektif terhadap adik
bungsunya itu.
Sebagian besar kawannya di Gryffindor memanggilnya
Ron, kecuali
Luna Lovegood dari Ravenclaw yang memanggilnya
Ronald dan
Lavender Brown yang memanggilnya
Won-Won ketika mereka berpacaran. Fred dan George memanggilnya
Ickle Ronniekins di buku pertama.
Draco Malfoy dan kawan-kawan
Slytherinnya biasanya memanggil nama belakangnya. Dobby si
peri-rumah pernah menyebutnya
Wheezy.
Di awal seri, ayah Ron bekerja sebagai kepala
Departemen Penyalahgunaan Barang-Barang Muggle, sebuah divisi kecil di
Kementerian Sihir.
Ron kerapkali diolok-olok (oleh (Draco) Malfoy, (Gregory) Goyle, dan
(Vincent) Crabbe) tentang kemiskinan keluarganya dan ini seringkali
membuatnya kesal dan frustasi. Meski tidak memiliki banyak uang, Artur
dan Molly membesarkan anak-anaknya dengan cinta dan norma yang baik.
Biarpun kakak-kakaknya – terutama si kembar – kerapkali mengolok-olok
Ron, mereka juga sangat protektif terhadapnya (termasuk Percy yang
menyebalkan). Sebenarnya, Ron beruntung dibesarkan di sebuah keluarga
besar yang memiliki ikatan kekeluargaan yang erat, namun dia sering
tidak menyadarinya. Ia kebalikan dari Harry, yang kaya (setidaknya di
dunia sihir), namun hidup dengan paman dan bibi yang tidak
menyayanginya. Harry sendiri mengakui bahwa The Burrow adalah tempat
kedua yang paling disenanginya (setelah Hogwarts) dan dia selalu senang
untuk kembali ke rumah keluarga Weasley yang ceria dan hangat.
Kepribadian dan Skill
Ciri-ciri fisik dari Ron adalah rambut merah (seperti anak-anak
Weasley lainnya) dan bermata biru. Ia jangkung, kurus, berbintik-bintik
di wajahnya, berhidung panjang dan memiliki tangan dan kaki yang
berukuran besar.
Kakak-kakak Ron semuanya memiliki kemahiran di bidang tertentu; dan
kadang-kadang hal ini membuat Ron tertekan karena selalu dibayangi akan
keberhasilan kakak-kakaknya, dan ia memiliki keinginan kuat untuk
diperhatikan karena sesuatu yang benar-benar ia lakukan. Di saat
perjalanan dalam Hogwarts Express untuk pertama kalinya, Ron
menceritakan pada Harry tentang hal ini : "Aku anak keenam dalam
keluarga yang masuk ke Hogwarts. Bisa dikatakan banyak yang diharapkan
dariku. Bill dan Charlie sudah lulus dan meninggalkan Hogwarts – Bill
dulu
Ketua Murid dan Charlie Kapten
Quidditch. Sekarang Percy terpilih menjadi
Prefek.
Fred dan George banyak main-main, tapi nilai mereka bagus-bagus dan
semua orang menganggap mereka kocak. Semua orang mengharapkan aku
berprestasi sebaik mereka, tetapi kalaupun aku berhasil, ini bukan hal
istimewa, karena mereka sudah melakukannya lebih dulu. Kau juga tidak
akan punya barang baru, kalau punya lima kakak. Jubah dan pakaianku
bekas Bill, tongkatku bekas Charlie, dan tikusku tikus tua yang dulu
milik Percy."-Ron Weasley dalam
Harry Potter and the Philosopher’s Stone
Di sekolah, Ron juga kadang-kadang berada di bawah bayang-bayang dua
sahabat karibnya. Hermione yang cerdas adalah murid terpandai di
sekolah; Harry adalah pemain Quidditch berbakat, terkenal, dan relatif
kaya. Namun bagaimana pun juga, kesetiaan dan dedikasi Ron terhadap
sahabatnya tidak perlu dipertanyakan. Ia tidak segan-segan menantang
maut untuk melindungi sahabatnya dan cepat tersinggung ketika orang
menghina teman maupun keluarganya.
Ketika beranjak dewasa, Ron mulai memperlihatkan kemampuannya. Ia
terpilih sebagai Prefek dan Kiper Gryffindor. Pada mulanya banyak orang
yang mempertanyakan penunjukan Ron sebagai Kiper (terutama ketika Harry
menjadi Kapten Tim Gryffindor, dan banyak yang beranggapan Harry memilih
Ron karena mereka bersahabat). Ron sebenarnya adalah Kiper yang hebat,
tapi kadang-kadang ia kurang percaya diri ketika bertanding di hadapan
orang banyak, apalagi jika diiringi koor "Weasley Raja Kami" oleh
anak-anak Slytherin. ("Jadi yang harus kita lakukan hanyalah meminta
penonton berbalik dan ngobrol sendiri setiap kali Quaffle menuju ke
arahnya…" –Fred Weasley dalam
Harry Potter and the Order of the Phoenix). Untungnya berangsur-angsur Ron dapat memperbaiki penampilannya dan membuktikan bahwa Harry (dan
Angelina Johnson)
tidak salah memilihnya sebagai Kiper. Ron adalah pemain Catur Sihir
yang hebat. Karakter Ron sering disejajarkan dengan pahlawan nomor dua
seperti
Sam Gamgee dalam trilogi
Lord of the Rings dan
Han Solo di
Star Wars
Ron kadang-kadang berkomentar sinis, meski seringkali ia juga
berkomentar lucu. Ia seringkali bingung menghadapi sesuatu, terutama
yang berkaitan dengan perempuan. Sejak buku ketiga, Ron mulai
menampakkan tanda-tanda menyukai Hermione, meskipun mereka sering
bertengkar. Di buku keenam mulai tampak jelas ketertarikannya pada
Hermione, dan demikian pula sebaliknya. Dan hal ini juga diamini oleh
Harry (meski Harry juga cemas apabila ternyata hubungan mereka tidak
berhasil dan ia terjebak di antara keduanya).
Ron masuk Hogwarts saat berumur 11 tahun. Ia bertemu Harry pertama
kali ketika Harry kesulitan mencari peron 9 ¾ di Stasiun King’s Cross.
Mereka berada di kompartemen yang sama dalam Hogwarts Express dan saling
bertukar cerita. Dalam
Hogwarts Express pula untuk pertama kalinya mereka bertemu Hermione.
Ron dan Harry diseleksi dan masuk ke
Gryffindor (sama seperti kakak-kakak Ron sebelumnya). Mereka berada satu kamar dengan
Neville Longbottom,
Seamus Finnigan dan
Dean Thomas.
Harry dan Ron pada awalnya tidak menyukai Hermione yang bersifat
nge-bos dan merasa-tahu-segalanya. Namun setelah mereka sama-sama
menghadapi
Troll
di toilet, menyelamatkan Hermione dan Hermione berbohong pada guru
untuk melindungi Harry dan Ron, sejak itulah mereka bersahabat.
Ketiganya mengalami petulangan seru di tahun pertama mereka di Hogwarts.
Dalam
Cermin Tarsah, Ron melihat dirinya sebagai Ketua Murid dan Kapten Quidditch.
Ron berperan besar dalam mendapatkan Batu Bertuah. Kepandaiannya
bermain Catur Sihir menyebabkan Harry bisa melewati bidak-bidak catur
raksasa dengan selamat, meski Ron harus merelakan dirinya terluka.
Dalam Pesta Perpisahan, Dumbledore menghadiahi Ron 50 poin "…untuk
permainan catur paling indah yang pernah dilihat Hogwarts selama
bertahun-tahun ini."
Di liburan musim panas, Ron menulis surat untuk Harry beberapa kali,
tapi tidak pernah dibalas (karena Hedwig, burung hantu Harry, dikurung
oleh keluarga Dursley). Ron cemas dan meyakinkan Fred dan George untuk
menerbangkan
Ford Anglia
milik ayah mereka yang telah dimodifikasi untuk menyelamatkan Harry.
Mereka berhasil namun sesampainya di The Burrow, Ron, Fred dan George
diomeli panjang lebar oleh ibu mereka, dan dimarahi setengah hati oleh
ayah mereka (yang sebenarnya terkesan).
Setelah Dobby si Peri-Rumah menghalangi Ron dan Harry memasuki Peron 9
¾, Ron mendapat ide untuk menerbangkan Ford Anglia ke Hogwarts. Mereka
nyaris berhasil (biarpun dilanda kebosanan setelah beberapa jam
perjalanan), ketika di halaman Hogwarts tiba-tiba mobil itu kehilangan
tenaga dan menabrak
Dedalu Perkasa. Tongkat Ron patah. Ia mencoba membebatnya dengan
Spellotape,
tapi tongkat yang dulunya milik Charlie itu sudah tidak bisa berfngsi
sebagaimana mestinya. Sesampainya di Hogwarts mereka ‘disambut’ oleh
Snape yang girang karena memiliki kesempatan untuk mengeluarkan mereka
dari Hogwarts, namun segera diselamatkan oleh Dumbledore. Keesokan
harinya Ron menerima
Howler dari ibunya.
Ron, Harry, dan Hermione mencurigai
Draco Malfoy-lah
pewaris Slytherin yang membuka
Kamar Rahasia. Untuk menyelidiki hal ini, Ron dan Harry meminum
Ramuan Polijus dan menyamar sebagai
Vincent Crabbe dan
Gregory Goyle.
Hasilnya, mereka mengetahui bahwa Malfoy bukanlah pewaris Slytherin dan
Hermione terpaksa menginap di rumah sakit selama beberapa waktu karena
rambut yang dikiranya milik
Millicent Bulstrode ternyata adalah bulu kucing.
Ron bertengkar dengan Malfoy karena ia menyebut Hermione "Darah
Lumpur". Ron mencoba mengutuk Malfoy, namun mantranya berbalik mengenai
dirinya sendiri sehingga menyebabkan dia memuntahkan siput.
Ron-lah yang mengungkapkan petunjuk pertama tentang identitas
Tom Riddle.
Setelah Harry menemukan buku harian Riddle, Ron ingat bahwa ia pernah
melihat nama "T.M. Riddle" dalam sebuah trofi "Untuk Pengabdian Terhadap
Sekolah".
Dalam perburuan untuk mencari pewaris Slytherin, Ron dipaksa untuk
menghadapi ketakutan terbesarnya, yaitu laba-laba. Hagrid meninggalkan
petunjuk pada Ron dan Harry untuk mengikuti laba-laba yang membawa
mereka ke sarang
Aragog.
Meski Ron sangat ketakutan, namun mereka mendapat kepastian bahwa bukan
Hagrid-lah yang membuka Kamar Rahasia 50 tahun yang lalu.
Ketika Ron mengetahui bahwa adiknya Ginny telah dibawa ke Kamar
Rahasia dan kemungkinan akan dibunuh dan ditinggalkan di sana, ia dan
Harry berusaha menyelamatkannya. Mereka menemukan pintu masuk ke Kamar
Rahasia dalam toilet yang dihantui oleh
Myrtle Merana. Mereka memasuki Kamar Rahasia bersama
Gilderoy Lockhart. Lockhart berusaha untuk memantrai mereka dengan
Jampi Memori
dengan tongkat Ron, namun sekali lagi mantranya mengenai dirinya
sendiri sehingga ia hilang ingatan dan dirawat di St.Mungo. Ron terjebak
di satu sisi dan terpaksa menunggu Harry dan berusaha untuk
menyingkirkan batu-batu yang runtuh agar nantinya Harry bisa lewat
kembali.
Di saat liburan, Ron menelepon ke
Privet Drive.
Sayangnya telepon Ron (yang belum pernah menggunakan telepon) diterima
oleh Paman Dursley. Ron berteriak-teriak di telepon yang segera saja
menimbulkan kemarahan Paman Dursley. Sejak itu Ron tidak pernah berusaha
menelepon Harry lagi.
Keluarga Weasley memenangkan hadiah 1000
Galleon
yang digunakan untuk berlibur ke Mesir, mengunjungi putra tertua
Weasley, Bill. Dan Ron mendapatkan tongkat baru untuk mengganti
tongkatnya yang patah.
Di Hogwarts Express, Ron, Harry dan Hermione berbagi kompartemen dengan
Remus Lupin yang nyaris tertidur sepanjang perjalanan.
Sesampainya di Hogwarts, berkali-kali Ron kesal terhadap
Crookshanks, kucing baru Hermione yang selalu mengincar
Scabbers,
tikus peliharaannya. Ketika Scabbers hilang, Ron mengira Crookshanks
telah memangsanya. Ini membuat Ron dan Hermione tidak berbicara selama
beberapa waktu.
Di saat Natal, Ron dan Harry marah pada Hermione karena Hermione mengadu pada McGonagall tentang
Firebolt
yang diterima Harry entah-darimana. Hermione menduga sapu tersebut
telah dimantrai untuk mencelakai Harry. Tapi setelah diperiksa dan
dikembalikan pada Harry, mereka kembali berbaikan dan Ron mengambil alih
tugas mempersiapkan pembelaan untuk
Buckbeak setelah Hermione stres akibat beban pelajarannya.
Harry, Ron dan Hermione sedang menyaksikan eksekusi
Buckbeak,
ketika Scabbers tiba-tiba kabur dan Ron mengejarnya sampai ke Dedalu
Perkasa. Seekor anjing besar muncul dan menyeret Ron menuju lorong yang
terdapat di bawah Dedalu Perkasa yang ternyata berakhir di
Shrieking Shack. Harry dan Hermione mengikutinya. Ternyata anjing tersebut adalah bentuk Animagus dari
Sirius Black yang kabur dari Penjara
Azkaban. Profesor Lupin, yang mengikuti mereka sampai di
Shrieking Shack, bersama dengan Sirius, mereka memantrai Scabbers, yang ternyata adalah bentuk Animagus dari
Peter Pettigrew, mantan sahabat mereka, namun kemudian menjadi abdi
Lord Voldermort
yang memberi informasi tentang keberadaan Keluarga Potter dan
mengakibatkan kematian orangtua Harry. Ketika Lupin bertransformasi
menjadi
manusia serigala, Pettigrew berhasil lolos. Ron yang terluka harus dirawat di rumah sakit sementara Harry dan Hermione menggunakan
Pembalik-Waktu
untuk menyelamatkan Sirius dan Buckbeak. Sirius memberi Ron seekor
burung hantu, karena merasa karena dialah Ron kehilangan peliharaan. Ron
membiarkan Crookshanks membauinya sebelum menyetujui untuk memelihara
burung hantu itu. Ginny menamai burung hantu Ron
Pigwidgeon meski Ron tidak suka. Dan selanjutnya Ron menyebut burung hantu itu dengan sebutan "Pig".
Ron bersama ayahnya, Fred dan George menjemput Harry di Privet Drive
dengan menggunakan Bubuk Floo. Tapi perapian keluarga Dursley ternyata
adalah perapian listrik sehingga mereka tergencet dan perapian itu
terpaksa “diledakkan”. Setelah insiden yang cukup seru ini (juga
meliputi Dudley yang memakan
Permen Lidah-Liar bawaan si kembar) mereka kembali bersama Harry ke The Burrow, dimana Harry menghabiskan sisa liburan musim panasnya.
Hermione bergabung di The Burrow untuk ikut menonton Final
Piala Dunia Quidditch, dimana Ron bisa melihat pemain Quidditch favoritnya,
Viktor Krum.
Di Hogwarts, setelah Harry terpilih sebagai salah satu juara, Ron
sangat marah dan mereka tidak bicara selama berminggu-minggu. Ron marah
karena Harry tidak memberitahunya bagaimana cara memasukkan namanya ke
Piala Api. Namun setelah Harry berhasil melampaui tugas pertamanya, Ron
menyadari betapa bahayanya
Turnamen Triwizard dan mereka kembali berbaikan.
Dalam Pesta Dansa Natal, Ron dan Harry tidak mendapatkan kencan sampai detik-detik terakhir. Ron yang hilang akal meminta
Fleur Delacour, juara
Beauxbatons yang keturunan
Veela untuk menjadi teman kencannya. Fleur menolaknya mentah-mentah dan akhirnya Ron pergi dengan
Padma Patil, saudara kembar
Parvati Patil
yang menjadi pasangan Harry. Ron yang sejak awal sudah kesal gara-gara
jubah bekasnya yang kuno, semakin kesal dengan kenyataan bahwa Krum
mengajak Hermione sebagai pasangannya. Ron yang cemburu mengabaikan
pasangannya, Padma, dan bertengkar dengan Hermione di akhir pesta.
Di tugas kedua, Ron-lah yang menjadi orang yang harus diselamatkan Harry dari dasar danau.
Ron terpilih sebagai Prefek bersama Hermione. Hal ini mengejutkan
dirinya, keluarganya, dan beberapa orang lain. Mereka mengira Harry-lah
yang menjadi Prefek. Sekembalinya mereka di Hogwarts, Ron menunjukkan
kesetiaannya sebagai sahabat ketika Harry dituduh sebagai pembohong
karena mengatakan Voldemort telah kembali.
Terkadang Ron menggunakan kekuasaan barunya sebagai Prefek untuk mengancam murid-murid lain yang merecoki Harry.
Ron juga menjadi Kiper tim Quidditch Gryffindor. Ketidakpercayaan
dirinya muncul karena Malfoy dan anak-anak Slytherin senantiasa
mengganggunya dengan lagu “Weasley Raja Kami” yang berisi ejekan tentang
kemampuan Ron sebagai Kiper dan kemiskinan keluarganya. Namun ketika
pada akhirnya Gryffindor berhasil memenangkan Piala Quidditch, anak-anak
Gryffindor juga menggunakan lagu itu (yang sudah diganti liriknya)
untuk menyanjungnya.
Ron mendukung ide Hermione untuk membuat kelompok praktek
Pertahanan terhadap Ilmu Hitam dengan Harry sebagai gurunya. Kelompok itu kemudian diberi nama
Laskar Dumbledore.
Di bagian akhir, Ron ikut bertarung melawan
Pelahap Maut
bersama Harry, Hermione, Ginny, Luna dan Neville di Kementerian Sihir.
Ron terluka karena cengkeraman Otak, namun segera sembuh di kemudian
hari.
Ron menerima nilai OWL-nya. Ia mendapat 7 OWL, sama dengan Harry, dan
hanya tidak lulus Sejarah Sihir dan Ramalan (“Tapi siapa yang
peduli!”). Persahabatan Harry dan Ron semakin erat. Mereka telah sampai
dalam taraf saling memahami yang semakin menunjukkan kedewasaan mereka.
Di Hogwarts, Ron yang tubuhnya bertambah sekian inci selama liburan musim panas, menarik perhatian
Lavender Brown,
apalagi setelah Harry yang terpilih sebahai Kapten Tim Quidditch
Gryffindor kembali memilih Ron sebagai Kiper ketika dalam uji coba
berhasil tampil lebih baik dibandingkan
Cormac McLaggen (yang dikenai mantra Confundus oleh Hermione). Ron agak kesal karena ia tidak dilirik oleh
Horace Slughorn, dan tidak pernah diajak pesta bersama dengan Klub Slug. Dalam pelajaran
Herbologi,
Hermione dengan marah mengatakan bahwa ia sebenarnya akan mengajak Ron
untuk pergi ke pesta Natal yang diadakan Slughorn, namun tidak jadi
karena Ron mengolok-oloknya tentang bagaimana Hermione menjadi favorit
Slughorn. Ron agak terkejut menerima kenyataan bahwa Hermione akan
mengajaknya dan kemudian sikapnya terhadap Hermione lebih lunak dan ia
tidak pernah menyebut-nyebut soal Slughorn maupun
Klub Slug
lagi. Akhirnya Hermione mengajak McLaggen ke pesta tersebut, meski
dengan penuh penyesalan karena ia tak henti-hentinya bicara soal
Quidditch.
Suatu hari seusai latihan Quidditch, Ron dan Harry menjumpai Ginny dan
Dean Thomas
berciuman. Ron sangat marah karena adiknya berciuman di depan publik.
Segera saja terjadi pertengkaran antara kakak-beradik tersebut, yang
berakhir dengan Ron mengetahui bahwa Hermione telah mencium
Viktor Krum.
Hal ini menyebabkan kecemburuan Ron dan performanya yang sangat buruk
saat latihan Quidditch berikutnya. Ia menyatakan pengunduran dirinya
sebagai Kiper yang segera saja ditolak oleh Harry.
Dalam pertandingan melawan Slytherin Harry pura-pura memasukkan
Felix Felicis,
ramuan keberuntungan, dalam minuman Ron, supaya Ron merasa percaya
diri. Akibatnya ternyata luar biasa. Ron yang percaya diri tampil tanpa
cacat. Namun seusai pertandingan, Hermione menuduh Harry berbuat curang,
dan Harry mengatakan bahwa ia tidak memasukkan ramuan tersebut. Namun
Ron marah kepada Hermione, karena menganggap Hermione tidak percaya pada
kemampuannya. Kemudian di ruang rekreasi Gryffindor, Ron berciuman
dengan Lavender, yang menyebabkan Hermione tampak terluka dan cemburu.
Setelah Natal, Hermione masih tidak mengacuhkan Ron dan selalu
menghindarinya, terlebih bila Ron bersama Lavender. Tetapi tampaknya
hubungan Ron mulai kurang menyukai hubungannya dengan Lavender, apalagi
ketika Lavender memberi hadiah ulang tahun berupa kalung bertuliskan
My Sweetheart untuknya. Di hari ulang tahunnya itu, Ron tidak sengaja memakan coklat yang berisi
Ramuan Cinta dari
Romilda Vane
yang sebenarnya ditujukan untuk Harry. Harry segera membawanya ke
kantor Slughorn. Ron berhasil dipulihkan, namun setelah itu justru dia
keracunan minuman dari Slughorn (yang merupakan salah satu dari usaha
"salah sasaran" Draco Malfoy untuk membunuh Dumbledore). Harry
menyelamatkan nyawanya dengan menjejalkan Bezoar ke mulut Ron. Ron
dibawa ke rumah sakit dan sempat tidak sadar beberapa waktu. Dalam
keadaan tidak sadar ini terungkap bagaimana perasaan Ron sesungguhnya
ketika ia mengigau
er-my-knee
Ron mengusulkan Harry menggunakan Felix Felicis untuk mendapatkan
memori milik Slughorn yang hilang. Ron berhasil putus dari Lavender,
yang membuatnya lega. Dan pada akhirnya Ron menyetujui hubungan Harry
dan Ginny.
Pada awalnya Ron tidak menyetujui keyakinan Harry bahwa
Draco Malfoy menjadi
Pelahap Maut. Namun akhirnya ia berhasil diyakinkan. Pada malam Harry dan Dumbledore pergi untuk mencari
Horcrux,
Harry menyuarakan ketakutannya bahwa Malfoy akan menggunakan kesempatan
absennya Dumbledore untuk menyerang Hogwarts. Harry segera mengatur
agar Ron, Hermione, dan Ginny – bersama dengan anggota Laskar Dumbledore
yang dapat mereka kumpulkan – untuk mengawasi Malfoy dan Snape. Harry
juga membekali mereka dengan Felix Felicis. Namun Malfoy berhasil
meloloskan diri dari pengamatan mereka, dan membukakan pintu Hogwarts
bagi para Pelahap Maut melalui Kamar Kebutuhan. Para anggota utama LD
bersama dengan beberapa anggota Orde Phoenix terlibat pertempuran seru,
dan berkat Felix Felicis, Ron, Hermione, dan Ginny tidak terluka
sedikitpun.
Selama pemakaman Dumbledore, Ron-lah yang menenangkan Hermione.
Setelah pemakaman, sekolah kemungkinan akan ditutup. Dan Ron, bersama
dengan Hermione, berjanji untuk selalu mendampingi Harry, untuk
membantunya menemukan dan menghancurkan Horcrux yang tersisa serta
membunuh Voldermort, biarpun ini berarti mereka harus meninggalkan
sekolah.
Bersama kedua sahabatnya, Ron terlibat dalam operasi pencarian dan
pemusnahan Horcrux Voldemort di buku ketujuh. Khawatir akan keselamatan
keluarganya, Ron berpura-pura menderita penyakit
spattergroit
yang sangat menular, dengan mendandani hantu kubur keluarga sehingga
mirip dirinya. Setelah mendapatkan 1 horcrux (kalung Slytherin). Harry
memutuskan harus ada 1 yang memakainya agar tidak hilang atau dicuri,
dan efeknya sangat kuat bagi Ron. Ia menjadi paranoid, tidak dapat
berpikir panjang, dan akhirnya meninggalkan 2 temannya tersebut. Dengan
bantuan sihir dari alat pemadam cahaya (Deluminator) Dumbledore yang
diwariskan kepadanya, ia berhasil bertemu kembali dengan teman-temannya
dan memusnahkan kalung Slytherin dengan pedang Godric Gryffindor,
setelah menghadapi pertarungan batin melawan jiwa Voldemort yang
mengungkapkan kelemahan-kelemahan Ron, yaitu "tidak terlalu dicintai
ibunya yang menginginkan anak perempuan" dan menyatakan bahwa kedua
sahabatnya itu tidak menyukainya lagi dan lebih berbahagia tanpa dia.
Tetapi, tiga sekawan ini akhirnya tertangkap oleh Pencopet (polisi
rahasia Kementerian Sihir) dan dibawa ke Malfoy Manor. Ron sangat panik
ketika Hermione disiksa oleh
Bellatrix Lestrange, meskipun Harry berupaya menenangkannya dan memikirkan rencana selanjutnya. Mereka akhirnya diselamatkan oleh
Dobby,
yang akhirnya terbunuh oleh Bellatrix. Mereka kemudian membobol
Gringotts untuk mencari 1 Horcrux lain - piala Hufflepuff, dan berhasil,
meski kehilangan pedang Gryffindor. Akhirnya, mereka kembali ke
Hogwarts untuk mencari Horcrux terakhir - mahkota Ravenclaw. Ron
mengusulkan untuk mengambil taring-taring basilisk di kamar rahasia dan
berhasil masuk kamar rahasia. Dengan taring itu, Hermione memusnahkan
piala Hufflepuff. Ia juga bertempur dalam Pertempuran Hogwarts, di mana
pada babak terakhir, ia dan
Neville Longbottom berhasil mengalahkan
Fenrir Greyback.
Epilog
19 tahun kemudian, Ron menikah dengan Hermione dan memiliki 2 anak,
seorang perempuan bernama Rose Weasley, yang akan masuk Hogwarts
(seangkatan dengan Albus Potter) dan 1 bungsu laki-laki, Hugo Weasley.
Ia bekerja di Weasley Wizard Wheezes bersama kakaknya,
George Weasley dan membuat bisnisnya menjadi sangat menguntungkan. Ron akhirnya memutuskan menjadi Auror bersama Harry Potter.
Kepemilikan
- Bintang Jatuh, sapu tua dan murah yang amat lambat (sebenarnya tidak
selalu lambat, namun karena sapu tersebut sudah tua, sudah kehilangan
kecepatannya).
- Sapu-Bersih Sebelas, yang diberikan sebagai hadiah karena Ron
terpilih sebagai Prefek. Sapu ini adalah model terbaru dari seri
Sapu-Bersih dan penampilannya dalam pertandingan Quidditch tidak
mengecewakan.
- Satu set Catur Sihir yang merupakan warisan dari kakeknya. Ron
sangat mahir bermain catur sehingga warisan ini jatuh ke tangannya.
- Penghargaan Spesial untuk Pengabdian kepada Sekolah (yang juga diterima Harry) karena menemukan Kamar Rahasia.
- Boneka miniatur Viktor Krum,
Seeker Bulgaria yang amat terkenal. Ron (entah sengaja atau tidak)
mematahkan tangan boneka tersebut karena cemburu ketika Hermione
berkencan dengan Krum.
- Sebuah tongkat sihir yang dulunya milik Charlie Weasley,
berintikan sehelai rambut unicorn. Ron membebat tongkat ini dengan
Spellotape setelah nyaris putus akibat Ford Anglia yang dikendarainya
menabrak Dedalu Perkasa. Namun setelah itu tongkatnya tidak pernah bisa
berfungsi sebagaimana mestinya. Tongkat ini yang menyebabkan hilangnya
memori Gilderoy Lockhart (namun Ron tidak menyesalinya karena kala itu Lockhart hendak menyerang dirinya dan Harry).
- Sebuah tongkat sihir baru – 14 inci, dedalu
dan berintikan rambut unicorn.
Ron dalam Film
Sampai episode terakhir,
Rupert Grint
lah yang berperan sebagai Ron dalam keempat film Harry Potter yang
sudah dirilis. Biarpun Ron digambarkan sebagai karakter yang humoris
dalam buku, di film karakter Ron lebih komikal. Di novel, humor Ron
cenderung muncul dari komentar-komentarnya yang sarkastis dan apa
adanya, sementara di film, terutama film pertama dan kedua, kelucuannya
muncul dari gerutuan dan mimiknya.
Di film
Harry Potter and the Prisoner of Azkaban,
peran Ron mulai berkembang. Ketertarikannya pada Hermione mulai
ditampilkan (meski di buku belum tampak jelas). Namun ada bagian penting
yang dihilangkan dan dirasa cukup mengganggu, ketika Snape menyebut
Hermione sok tahu; di buku, Ron segera menampakkan sifat aslinya,
membela sahabatnya biarpun dengan risiko terkena detensi. Tetapi tidak
demikian halnya di film.
Di film
Harry Potter and the Goblet of Fire,
peran Ron sedikit lebih besar ketimbang Hermione, karena tidak mungkin
mengubah jalan cerita bahwa Ron-lah yang harus diselamatkan Harry di
Tugas Kedua Turnamen Triwizard. Namun pertengkaran antara Ron dan Harry
diselesaikan dengan cara yang sedikit membingungkan. Di film, Ron sudah
tahu bahwa Harry akan menghadapi naga di Tugas Pertama, dan berusaha
memperingatkannya. Sementara di buku, Ron tidak tahu soal naga, sehingga
ia benar-benar syok ketika melihat naga, yang pada akhirnya meyakinkan
Ron bahwa tidak mungkin Harry secara sukarela memasukkan namanya ke
dalam Piala Api. Dalam film keempat ini, meski adegan pertengkaran Ron
dan Hermione di Pesta Dansa Natal dipersingkat, tapi tidak mengurangi
esensi kecemburuan Ron terhadap Krum.
Trivia
- Patronus Ron berbentuk anjing terrier Jack Russel. J.K. Rowling mengklaim ini adalah pilhan sentimental karena dia mempunyai seekor Jack Russel.
- Ron arachnofobia (takut terhadap laba-laba), karena pada waktu kecil Fred mengubah boneka beruangnya menjadi laba-laba raksasa. Ternyata Rupert Grint yang memerankan Ron di film juga arachnofobia.
- Dalam tahap-tahap awal pembuatan buku Harry Potter, Ron menjadi
satu-satunya di antara trio utama yang nama belakangnya tidak pernah
diubah oleh Rowling. Ia menegaskan bahwa Ron adalah "Weasley dari awal
sampai akhir".
- Tim Quidditch favorit Ron adalah Chudley Cannons,
biarpun mereka tidak pernah memenangi kejuaraan sejak tahun 1982. Ini
menjelaskan mengapa kamarnya dicat oranye terang, karena oranye adalah
warna tim tersebut.